Hari ini adalah
hari pertamanku masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas. Perkenalkan
namaku Rafika dan aku adalah salah satu murid sekolah swasta ternama di
Surabaya. Saat ini aku menduduki kelas XI IPS 1. Jangan berfikir anak IPS itu
anak buangan dari anak yang ingin masuk IPA namun tak lulus seleksi,ya. Di
sekolah ini IPA dan IPS setara kedudukannya. Bahkan di tahun-tahun terakhir ini
anak IPS lebih pesat kemajuannya dibandingkan anak IPA. Aku memilih IPS karena
menurutku aku pintar dibidang IPS dan bukan IPA.
Pertama kali masuk kelas, aku
dikejutkan dengan anak cowok yang tiba-tiba menabrakku dari dalam kelas
sehingga aku terjelembab ke lantai kelas. Pada saat itu kelas dalam suasana
sepi karena masih terlalu pagi. Melihat aku yang terjatuh,anak cowok itu segera
berjongkok dan membantuku berdiri.
“Maaf aku sudah menabrakmu, aku
sedang buru-buru tadi. Aku sedang mencari kunci motorku. Entah terjatuh dimana.
Sekali lagi maaf ya telah menabrakmu. Kau tak apa-apa?” tanya cowok itu.
Setelah merapikan baju seragamku,
aku lalu mengangkat kepalaku untuk menjawab pertanyaannya. Namun aku kaget
sekali ketika tau siapa orang yang menabrakku. Ya, namanya Aditya Candra. Aku
memang tidak mengenalnya, namun dia sangat terkenal di sekolahku karena
kepintarannya dalam hal musik,bernyanyi, dan olahraga. Bukan hanya itu,
wajahnya yang tampan, postur tubuhnya yang keren, sikap dinginnya, dan
senyumnya yang menawan sungguh membuat siapapun yang melihatnya langsung jatuh
cinta. Seketika aku teringat bahwa aku telah memiliki seorang kekasih.
“Aku tak boleh jatuh cinta padanya”
batinku dan langsung menjawab pertanyaannya. “ya, aku tak apa-apa. Tak perlu
minta maaf, cepat cari kunci motormu sebelum siang” kataku sambil berjalan
menjauh dan mencari bangku untuk aku duduki.
Candra langsung berlari keluar kelas
tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Hari ini aku duduk dengan seorang
cewek teman sekelasku dulu ketika kelas satu. Dia anaknya sedikit pendiam dan
tidak pintar bergaul menurutku. Namun rajinnya luar biasa. Lumayan lah buat
membantuku ketika aku malas mengerjakan pr yang selalu menumpuk setiap harinya.
Namun, semenjak tadi aku tak melihat batang hidungnya si Candra.
“Bukannya Candra anak kelas sini
ya?” kataku sedikit bergumam dan tak sengaja terdengar oleh Dika.
“Kenapa kamu nyariin Candra fik?
Kamu suka ya sama dia? Dia itu anak kelas XI IPA 1. Bukan anak kelas kita”
sahut Dika.
“tapi tadi aku ketemu dia di kelas
ini pagi-pagi. Ngapain ya dia kesini kalo ternyata dia anak IPA.” Batinku. “Gak
lah, aku kan udah punya pacar. Sudahlah lupain aja” kataku menjawab pertanyaan
si Dika.
bikin buku ae ta la...
BalasHapusbagoezzz fikk cerita.x :-P
BalasHapusbkin gy dunks :-D :-D
BalasHapus