welcome to Rafika's world :). semua yang ada disini asli berasal dari akal fikiran saya :P #alay. semoga dapat menghibur ^^

Sabtu, 22 Juni 2013

mengenalmu (part. 3)



Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Aku buru-buru ke kamar mandi untuk ganti baju dan pergi ke lapangan badminton di samping lapangan basket sekolahku. Kelihatannya ada pertandingan basket dan ketika aku mendekat, aku mengenal salah satu dari mereka. Ya, dia Candra cowok yang sedang menggiring  bola. Dengan gerakan yang cepat dan lincah dia melewati lawan-lawannya dan melempar bola ke arah ring basket lawan yang lumayan jauh. Dan masuk. Three point. Aku terbengong-bengong melihatnya. Hebat sekali dia. Aku saja memasukkan satu bola ke ring saja belum tentu masuk. Sejenak, aku melihat Candra melirik ke arahku ketika dia beristirahat. Aku jadi salah tingkah sendiri dan memalingkan wajah.
Ternyata latihan badminton hari ini dibatalkan karena pelatihnya tiba-tiba ada keperluan mendadak. Mumpung belum pulang, aku melihat pertandingan basket lagi ditemani kak Ilham, si ketua badminton. Jarang-jarang ada kesempatan seperti ini, aku pun tak fokus melihat basket dan malah asyik bercanda dengan kak Ilham.
©©©©©©©
Rafika tak tau ada anak di seberang sana yang sedang bertanding melihatnya dengan kesal. Sehingga yang seharusnya bola yang dia pegang dia umpan ke temannya malah keluar batas dan mengenai kepala si fika. Refleks dia lari untuk menolong si Rafika yang pingsan. Cowok yang tadi ada di sebelahnya si fika ingin membawanya ke UKS namun Candra melarangnya. Dia bilang biar dia saja yang membawanya karena dia harus bertanggung jawab, bola yang dia lempar mengenai kepala si fika. Tanpa berfikir panjang, Candra langsung menggendong Rafika yang sedang pingsan menuju UKS. Beberapa cewek yang melihatnya terlihat kesal.
©©©©©©©
“fik, kamu udah sadar?” tanya seorang cowok ketika aku bangun. Kepalaku sungguh pusing sekali. Aku berusaha membuka mataku. Ternyata Candra.
“Aku dimana? Aku kenapa, kok tiba-tiba ada di UKS dan kenapa kamu juga ada disini?” tanyaku bertubi-tubi karna aku memang tak mengingat apapun.
“aku tadi tak sengaja melempar bola dan mengenai kepalamu! Maafkan aku fik. Aku antar pulang,ya sudah sore” jawabnya dengan raut wajah menyesal.
“iya, tak apa. Makasi kalo kamu mau ngantarin aku pulang. Maaf merepotkanmu. Tapi jangan ngebut-ngebut yah” jawabku sambil tersenyum.
Candra memalingkan wajahnya. “yasudah,sini aku gendong! Kepalamu pasti masih pusing!” tawarnya.
“Tak usah,Ndra. Aku bisa jalan sendiri kok.” Kataku sambil berusaha berdiri dan tiba-tiba pusingku kambuh. Aku langsung terhuyung dan refleks degan cepat Candra menangkap tubuhku. Jarak wajahku ke wajahnya benar-benar dekat waktu itu. Aku langsung memalingkan wajahku. Begitupun dengan Candra.
“kan sudah kubilang tadi. Jangan keras kepala” katanya langsung menggendongku sampai ke motornya dan mengantarku pulang.

1 komentar: