welcome to Rafika's world :). semua yang ada disini asli berasal dari akal fikiran saya :P #alay. semoga dapat menghibur ^^

Jumat, 19 Juli 2013

mengenalmu (eps. 7)


Setelah sedikit lega menangis, aku melepaskan diri dari Candra dan Candra mengusap air mataku yang mulai mengering dengan sangat lembut. Aku memejamkan mataku, merasakan sensasi hangat yang menjalar dari telapak tangannya yang hangat di pipiku. Aku pun memegang tangannya yang berada di pipiku dan menahannya supaya tak cepat melepaskannya dari pipku.
“Rafika” panggilnya dengan sangat lembut.
Aku pun berusaha menatap matanya yang memancarkan kesedihan yang teramat sangat. Namun ada pancaran kasih sayang yang amat dalam di matanya yang berwarna biru kehitaman itu. Aku tak tahan melihatnya.
“aku sayang dan cinta kamu Raf” bisiknya di telingaku.
Aku hanya bisa menahan tangisku sambil membalas pelukannya
“cepat masuk, kamu pasti sudah ditunggu orang tuamu. Aku bisa dimarahin sama orangtuamu tau kamu aku pulangin jam segini” kata Candra sambil membelai kepalaku pelan.
“Makasih untuk hari ini, aku sayang kamu” kataku sambil membuka pintu dan berjalan keluar mobilnya.
Aku melambaikan tanganku lalu mobilnya hilang ditelan kegelapan malam. Aku buru-buru masuk ke rumah supaya orangtuaku tak begitu khawatir. Setelah mengucapkan salam, aku buru-buru ke kamar dan mengunci pintu kamarku. Aku langsung menghambur ke kasur sambil menumpahkan semua air mataku yang tadinya aku tahan supaya tidak keluar ketika bersama Candra. Betapa perih rasanya hati ini. Lagi-lagi aku patah hati. Sejenak, aku menyalahkan Candra yang tak mengerti bagaimana perasaanku. Tapi setelah difikir-fikir, ini sebenarnya adalah salahku. Candra adalah pacarku, tapi ketika aku berada dekat dengan Danny, seolah-olah aku lupa akan hal itu dan melupakan keberadaan Candra. Pantas Candra meminta untuk mengakhiiri hubungan denganku karna dia merasa aku sudah tak mencintainya lagi dan masih mencintai Danny. Aku sendiri bingung dengan perasaanku. Rasanya tak tega meninggalkan Danny yang sedang terbaring lemah sendirian disana. Aku ingin selalu berada di sampingnya, menemaninya. Tapi, ketika berada di dekat Candra, aku seolah-olah tak mau dia jauh dariku, aku takut kehilangannya. Ya Allah, betapa rakusnya aku, ternyata aku menginginkan keduanya. Tak bisakah aku memiliki keduanya? Haruskah aku memilih salah satu diantara mereka?
©©©©©©©

Tidak ada komentar:

Posting Komentar