welcome to Rafika's world :). semua yang ada disini asli berasal dari akal fikiran saya :P #alay. semoga dapat menghibur ^^

Kamis, 18 Juli 2013

mengenalmu (eps. 6)


            Setelah dipaksa oleh Danny akhirnya Rafika pun mau diajak untuk pulang. Itu juga karena orang tuanya menelfon hp.ku dan menyuruhku untuk membawa Rafika pulang.
            Di sepanjang perjalanan, Candra tak mengucapkan sepatah katapun padaku. Suasana di dalam mobilnya benar-benar hening. hanya suara hujan yang terdengar. Entah sejak kapan hujan turun. Aku benar-benar tak menyadarinya. Semenjak bertemu dengan Danny dan melihat kondisinya, aku jadi bingung dengan perasaanku yang sebenarnya. Padahal aku sudah punya Candra, tapi bayang-bayang tentang Danny dan kenangan-kenangan ketika bersamanya dahulu selalu mengusikku. Aku cinta dengan Candra, namun akupun tak bisa menghapus nama Danny di dalam hatiku. Aku jadi merasa bersalah sama Candra.
            Tak terasa mobil Candra telah berhenti di depan rumahku. Namun, kakiku enggan untuk melangkah keluar. Aku nyaman berada di dalam mobil, hanya berdua dengannya. Seakan-akan ini adalah hari terakhirku bisa berduaan dengannya.
            “Candra”
            “Fika”
            Panggilku dan panggilnya secara bersamaan. Aku langsung memalingkan wajahku yang mulai memerah. Candra tiba-tiba memegang kedua tanganku dan akupun mengubah posisi dudukku menghadap dia.
            “Fik, ada yang ingin aku bicarakan padamu” katanya pelan dan berhati-hati. Raut wajahnya terlihat memendam rasa pedih yang amat dalam.
            “Ada apa? Kenapa kau menatapku dengan tatapan seperti itu sayang?” tanyaku sedih. Candra memalingkan wajahnya sebentar, lalu menatapku kembali. Dia menarik nafas yang panjang dan menghembuskannya secara perlahan-lahan.
            “maafkan aku Fik. Kelihatannya hubungan kita harus berakhir sampai disini. Aku tau kamu masih mempunyai rasa sama Danny dan aku seharusnya tak berhak mengambilmu dari Danny. Aku tau kalian masih sama-sama saling mencintai. Danny menyuruhku untuk menjagamu, tapi aku malah jadi benar-benar cinta sama kamu dan merebutmu dari dia. Aku tak berhak atas kamu walaupun aku begitu cinta ke kamu. Kembalilah ke Danny. Dia lebih membutuhkan kehadiranmu” kata Candra dengan suara yang bergetar.
Benar-benar menyakitkan mendengarnya. Aku menangis dalam diam, dan Candra menyadarinya. Dia langsung memelukku erat dan aku merasakan ada yang menetes membasahi rambutku. Candra ternyata juga menangis. Dia mencium keningku dengan bibir yang basah dan bergetar. Akupun membalas pelukan Candra dengan sangat erat. Aku menangis sejadi-jadinya di dadanya yang bidang. Candra mengelus punggungku dengan sangat halus seperti berusaha menenangkanku. Aku senang sekali jika Candra memperlakukanku dengan sangat halus seperti ini. Aku benar-benar merasa nyaman berada di dekatnya, dalam pelukannya. Namun ini yang terakhir kalinya aku merasakannya. Haruskah hubungan kita berakhir jika kita masih saling mencintai?haruskah hubungan kita berakhir jika kita sama-sama merasakan luka?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar