welcome to Rafika's world :). semua yang ada disini asli berasal dari akal fikiran saya :P #alay. semoga dapat menghibur ^^

Kamis, 18 Juli 2013

mengenalmu (eps. 5)


            Minggu ini aku berniat jalan-jalan dengan Candra. Wajahnya tak secerah biasanya. Dia terlihat lebih murung dan tak banyak bicara. Candra mengajakku ke sebuah taman yang indah banget menurutku. Kita berdua duduk di salah satu bangku kayu di bawah pohon. Aku senang sekali, namun lain halnya dengan Candra.
            “sayang, kamu sakit?” tanyaku
            “nggak yank, aku baik-baik aja kok. Kamu suka tempatnya?” katanya sambil berusaha tersenyum kearahku.
            “ya,boleh aku tanya sesuatu ke kamu?” tanyaku secara tiba-tiba.
            “silahkan, apapun sayang. Aku akan mencoba menjawabnya” jawabnya.
            “sebenarnya siapa yang sering kamu kunjungi?siapa temenmu yang lagi sakit itu?kok kelihatannya kamu lebih mentingin dia daripada aku?” tanyaku bertubi-tubi dan ampuh membuatnya terkaget-kaget. Mungkin waktunya tidak tepat untuk menanyakan hal ini, namun aku sungguh-sungguh tak sabar untuk mendengar alasannya.
            Candra menundukkan kepalanya. Dia terlihat tak tenang.
            “Aku tau mungkin ini waktunya kamu mengetahui semuanya. Tolong jangan membenciku setelah mengetahui semuanya” katanya dengan menatap mataku lekat sekali. Aku jadi takut untuk mengetahui semuanya. Bisakah aku menarik kata-kataku? Dia berkata seperti itu seolah-olah dia melakukan sebuah kesalahan yang besar terhadapku sehingga jika aku telah mengetahui semuanya, aku pasti akan membencinya.
            Candra mengajakku ke sebuah rumah sakit dan masuk ke dalamnya. Kita menuju ke sebuah ruangan pasien. Candra sedikit bergetar ketika mau membuka  pintunya. Aku mencoba menenangkannya namun tak berhasil.
“masuklah duluan, aku ada di belakangmu!” jawab Candra sambil menggenggam tanganku erat sekali.
            Akhirnya akupun masuk dan mendekati ranjang. Aku kaget mengetahui siapa yang sedang tidur disana. Aku tak dapat menahan air mataku yang keluar.
            “Danny” panggilku dengan suara bergetar.
            Aku tak dapat menyangka bahwa Danny, mantan yang dengan tega memutuskanku tergeletak tak berdaya di ranjang rumah sakit.
            “Maafkan aku fik. Aku memang sengaja tak memberitahumu tentang ini karena Danny melarangku menceritakannya ke kamu. Aku juga baru akhir-akhir ini tau kalau kamu adalah mantannya dia” kata Candra sambil menundukkan kepalanya.
            Aku mendekati Danny dan menggenggam tangannya yang dipasang infus. Sungguh aku benar-benar tak percaya dengan semuanya.
            “Raf,kamu kok disini?” tanya Danny yang ternyata tiba-tiba terbangun.
            “Candra yang membawaku kesini,kenapa kamu bisa seperti ini?” tanyaku sambil terisak.
            “maafkan aku Raf,maukah kamu memaafkanku?”tanyanya dengan suara parau.
            “aku sudah memaafkanmu kok Danny” jawabku sambil mencium keningnya.
©©©©©©©
            Rafika tak menyadari bahwa ada seseorang yang melihat mereka dengan pandangan cemburu. Namun dia sadar, dia bukan apa-apa disini, dia malah memisahkan mereka berdua. Danny meminta tolong padanya untuk menjaga Rafika, tapi dia malah jadi jatuh cinta sama Fika dan merebut fika dari Danny, sahabatnya.
            “Aku memang sudah tak pantas berada disini” katanya dalam hati.
            Ketika dia mau pulang, tiba-tiba Danny memanggilnya.
            “Candra, bisakah kau mengantar Rafika pulang ke rumahnya?ini sudah malam” pinta Danny.
            “Baiklah. Ayo fika kita pulang” kata Candra sambil berusaha tersenyum. Sungguh sakit rasanya, melihat Rafika lebih peduli sama Danny daripada aku.
            “gamau,Dan. Aku mau nungguin kamu disini sampai kamu sembuh” kata Rafika.
            Oh,tuhan. Ingatkah dia bahwa aku ini pacarnya dan Danny itu mantannya?taukah dia kalau aku berdiri disini,bertahan untuk tetap disini dengan menahan sakit yang teramat sangat?taukah dia bagaimana perasaanku sekarang ini?
            “Fik, kamu pulang aja, aku baik-baik saja kok” kata Danny sambil mengusap lembut kepala si Fika.
            Candra semakin sakit hati melihat kemesraan mereka berdua. Apalagi Rafika tak menyadari bahwa dia adalah miliknya,dan Danny adalah mantannya. Benar-benar perih rasanya. Candra berusaha untuk menahan air matanya yang memaksa untuk keluar dan sudah menggenang di pelupuk matanya.
            “sejak kapan aku jadi cengeng begini?”gumamnya.
            “aku harus membuat keputusan! Aku tau fika lebih bahagia bersamanya daripada bersamaku”
©©©©©©©

Tidak ada komentar:

Posting Komentar