welcome to Rafika's world :). semua yang ada disini asli berasal dari akal fikiran saya :P #alay. semoga dapat menghibur ^^

Minggu, 29 November 2015

See You Again - Wiz Khalifa


I
It's been a long day without you my friend
Hari-hari terasa lama tanpamu, teman

And I'll tell you all about it when I see you again
Dan kan kuceritakan semua ini padamu saat aku bertemu denganmu lagi

We've come a long way from where we began
Kita tlah datang jauh dari tempat kita mulai

Oh I'll tell you all about it when I see you again
Oh kan kuceritakan semua ini padamu saat aku bertemu denganmu lagi

When I see you again
Saat aku bertemu denganmu lagi

Damn who knew
Sial, siapa yang mengira

All the planes we flew
Pesawat-pesawat yang kita tumpangi

Good things we've been through
Hal-hal baik yang tlah kita lewati

That I'll be standing right here talking to you
Bahwa aku kan berdiri di sini berbincang denganmu

Bout another path
Tentang jalan lain

I Know we loved to hit the road and laugh
Aku tahu dulu kita suka ngebut di jalanan dan tertawa

But something told me that it wouldn't last
Tapi ada sesuatu yang memberitahuku bahwa itu takkan selamanya

Had to switch up
Harus beralih

Look at things different, see the bigger picture
Melihat hal-hal dengan cara berbeda, melihat gambar yang lebih besar

Those were the days
Itu adalah hari-hari

Hard work forever pays
Kerja keras selamanya berbalas

Now I see you in a better place
Kini aku bertemu denganmu di tempat yang lebih baik

How could we not talk about family when family's all that we got?
Bagaimana mungkin kita tak bicara tentang keluarga saat hanya itu yang kita punya?

Everything I went through you were standing there by my side
Segala yang kulewati, kau berdiri tegar di sisiku

And now you gonna be with me for the last ride
Dan kini kau kan bersamaku untuk balapan terakhir

Back to I

First you both go out your way
Awalnya, kalian berdua bertualang

And the vibe is feeling strong
Dan getaran itu terasa kuat

And what's Small turn to a friendship
Dan yang dulunya kecil berubah jadi persahabatan

A friendship turn into a bond
Persahabatan berubah jadi ikatan

And that bond will never be broken
Dan ikatakan itu takkan pernah patah

And the love will never get lost
Dan cinta itu takkan pernah hilang

And when brotherhood come first
Dan ketika persaudaraan didahulukan

Then the line Will never be crossed
Maka garis itu takkan pernah dilintasi

Established it on our own
Berdiri tegak sendiri

When that line had to be drawn
Saat garis itu harus ditarik

And that line is what we reached
Dan garis itulah yang tlah kita capai

So remember me when I'm gone
Maka ingatlah aku saat aku tiada

How could we not talk about family when family's all that we got?
Bagaimana mungkin kita tak bicara tentang keluarga saat hanya itu yang kita punya?

Everything I went through you were standing there by my side
Segala yang kulewati, kau berdiri tegar di sisiku

And now you gonna be with me for the last ride
Dan kini kau kan bersamaku untuk balapan terakhir

So let the light guide your way
Maka biarlah cahaya memandu jalanmu

Hold every memory as you go
Kudekap setiap kenangan saat kau pergi

And every road you take
Dan setiap jalan yang kau tempuh

will always lead you home
Akan selalu menuntunmu pulang

Back to I

sumber: terjemah-lirik-lagu-barat.blogspot.co.id

MENGENALMU (EPS. 11)


Pagi ini aku bangun sedikit telat dari biasanya. Aku memutuskan untuk tidak sarapan dan dandan seadanya. Aku juga lupa mengerjakan pr matematikaku, tapi sudahlah mau gimana lagi. Aku buru-buru pamit dan keluar dari rumah. Ku langkahkan kakiku sedikit cepat dari biasanya. Aku lupa bahwa Candra sudah tak mungkin mengantarkanku ke sekolah lag, hubungan kita kan sudah berakhir. Seharusnya aku bangun lebih cepat dari biasanya supaya tidak terlambat masuk sekolah.
Jarum jam sudah menunjukkan jam 06.45 namun tak satupun angkutan umum yang satu jurusan dengan sekolahku lewat di depanku. Capek menunggu, aku memutuskan untuk kembali saja ke rumah, toh pada akhirnya juga kalau aku dapat bemo sampek sekolah lebih dari jam 07.00. namun ketika aku kembali ke rumah, mama dan papa benar-benar tak membiarkanku bolos sekolah. Katanya lebih baik telat daripada bolos. Akhirnya aku diantar papaku.
“diantar papa sama nggak itu sama aja deh perasaan, toh nyatanya telat juga. Paling untungnya ya ngirit uang ongkos angkot sama gak kepanasan di jalan” batinku dalam hati.
Hari ini aku mendapat dua hukuman sekaligus. Yang pertama berdiri di pinggir lapangan sampai jam pulang, dikasih kelonggaran istirahat setengah jam sih. Sebenernya aku cuman dapet hukuman sampek jam istirahat, cuman aku lupa ngerjain peer jadi dobel deh hukumanku. Ternyata berdiri di pinggir lapangan gak semudah yang aku bayangin. Emang sih di “pinggir” lapangan, tapi pinggir yang mana dulu. Pinggir lapangan kan banyak tuh, ada yang ada pohonnya sama enggak. Dan teganya guruku menempatkanku di pinggir lapangan yang gak ada pohonnya. Jadi uda kebayang kan panasnya kayak gimana. Udah panas, capek, pegel,haus, laper, campur-campurlah gak enaknya. Aku lupa bawa uang jajan lagi, jadi makin panjang daftar kesialanku hari ini. Jadinya jam istirahat yang diberikan guruku kupakai untuk duduk-duduk saja di pinggir lapangan.
Aku melihat ke arah anak yang sedang bermain basket.
“bukannya itu Candra?” tanyaku dalam hati. Dari jauh aku melihat Candra bermain basket dengan teman-temannya. Berkali-kali dia berusaha memasukkan bola ke ring dan berkali-kali pula usaha yang dilakukannya gagal. Salah seorang lawannya yang berasal dari kelas lain mendekatinya dengan gaya-gaya mengejek, karna aku tahu sendiri Candra biasanya tak seperti ini. Sementara anak itu sudah memberikan angka buat timnya.
"aneh, ini bukan chandra banget. apa harus aku semangatin dia?" batinku dalam hati.ahkhirnya aku memutuskan untuk menyemangati dia. sudah capek- capek berteriak, dilirik aja nggak. tenagaku semakin terkuras kepalaku semakin pusing saja.
((((((((((((
hari ini aku melihat Fika sedang duduk di pinggir lapangan basket. tidak seperti biasanya, dia lebih senang dikelas drpd di luarkelas. apalagi setelah aku putus dengannya. bicara tentang putus, sungguh aku tersiksa tanpa Fika. aku stres, kepalaku tidak bisa berpikir jernih. aku hanya biasa memikirkan Fika, Fika, dan Fika.
hari ini pun bermain basket yang sudah menjadi bagian dari hidupku, aku tak bisa melakukannya dengan baik. bahkan orang yg kulawan hari ini adalah musuh terberatku, walaupun aku selalu menang. namun kali ini aku harus menerima kekalahan telak. 20-5 , jauh dari yang aku bayangkan. emosiku sangat tidak stabil hari ini. Fika berusaha menyemangatiku, namun aku tidak berani menatapnya. aku harus kuat, aku tidak boleh terlihat lemah, itu hanya akan membuatnya semakin merasa bersalah. dia lebih pantas bersama danny daripada sama aku.
"ndra, apa yg terjadi sm hubungan kalian? lagi ngambekan nih ceritanya? tumben km sm nina nggak sapa-sapaan. bahkan kalian sudah nggak pernah keliatan jalan bareng. lihat tuh kasihan nina panas-panas gini teriak-teriak nyemangatin kamu, eh kamu liat aja nggak" tegur indra, seketika membuyarkan lamunanku.  tiba-tuba ada bola yang melayang ke arahku. seketika aku menghindar. bola itu menuju ke arah Fika. untung saja tidak mengenainya. hanya saja bola itu berada tepat di sebelahnya. dia sedikit kaget sehingga jatuh terduduk di lapangan.
"ndra, ambil bolanya dong. kan kamu yg paling deket" seru adit. aku terpaksa jalan ke arah Fika, tanpa meliriknya sama sekali. aku tau dia melihatku.
"kamu harus bertahan candra, ini demi kebahagiaan Fika" batinku. aku terus saja berjalan melewatinya. tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya ketika kami berpapasan. aku mendengar dia menyapaku, namun tak kuhiraukan.
"Fika, kamu nggak kenapa-kenapa kan? kamu baik-baik aja?" tiba-tiba aku mendengar suara musuh terberatku, roy. saat itu juga aku menoleh. Roy sedang membantunya berdiri, sambil memegang tangannya. MEMEGANG TANGANNYA. aku hanya bisa mengepalkan tanganku menahan emosi.
"dia tidak boleh menyentuh Fika.ku" batinku, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.
"iya aku gpp kok cuman kaget aja" jawab Fika sambil melirik ke arahku. aku langsung memalingkan wajah melihat ke sudut lapangan.
"kamu kelihatan nggak sehat gitu fik, apa perlu aku antar ke UKS?" tanya Roy sambil menempelkan telapak tangannya di jidat Fika.
"nin, badanmu panas banget. ayo ke uks, aku antar" kata roy.
"kurangajar banget nih cowok!" batinku. aku tau ini kesempatan emas buat dia deketin Fika. aku tau dia sudah lama mengincar Fika, bahkan sebelum aku mengenal Fika.
"nggak usah roy, aku gpp kok. ini panas soalnya aku kan daritadi berjemur di bawah matahari. hehehe" jawab Fika sambil melepaskan tangan roy dari jidatnya.
"hei,roy!" panggilku sambil melempat bola ke arahnya. secara refleks dia menangkap bola yag kuumpankan.
"pertandingan masih belum selesai" kataku.
"ya tapi santai aja keles. gausa tmain lempar bola sembarangan! nin, kalo kamu butuh diantar ke uks atau butuh apa-apa panggil aku aja yah" kata roy dengan nada yg sangat berbeda ketika dia berbicara denganku tadi.
roy dan aku mulai memasuki lapangan kembali sebelum langkah kita terhenti karna aku mendengar ada suara jatuh. refleks aku menoleh, aku melihat Nina sudah terkapar di tanah. aku masih bengong, sementara roy mulai berlari ke arahnya, namun aku cegah.
"roy lebih baik kamu cepet cariin minuman hangat sama bubur dan air putih. fika biar aku saja yg urus. cepet!" perintahku. aku langsung buru-buru membopong Fika ke UKS. seketika aku melupakan aikapku sebelum ini terjadi. sungguh-sungguh berbeda.
sesampainya di UKS aku membaringkannya di kasur dan menyalakan AC. anggota UKS yang sewaktu itu bertugas menjaga UKS, untungnya perempuan segera membuka kancing atas seragamnya dan melonggarkan dasinya. dia juga mencopot sabuknya supaya perutnya tidak tertekan. aku segera membantu mencarikan kotak p3k dan mengambil minyak kayu putih. minyak itu kemudian dioleskan di sekitar kepala, belakang telinga, dan leher serta membaukan nya tepat di hidung Fika.
"dasar cewek ceroboh, sok kuat pula" batinku kesal, sambil membelai rambutnya dan tersenyum-tersenyum sendiri. teringat kejadian yang sudah banyak kulalui bersamanya.
"maafin aku Fik, kalau aku sudah bikin kamu sakit, aku percaya ini baik buat kamu, walaupun aku harus ngerasain sakit larna aku gk sanggup kehilangan kamu. i love you" bisikku di telinganya sambil mengecup jidatnya.

LIBURAN




Dua hari sebelum menyambut hari lebaran, aku dan keluargaku berlibur ke rumah nenek. Namun kali ini ada yang berbeda. Di tahun sebelumnya, aku dan keluarga berangkat pagi-pagi. Bedanya pada hari itu aku berangkat sekitar jam 22.30. Aku sempat bertanya kepada kedua orang tuaku kenapa tak berangkat siang saja. Jawaban mereka karena kalau berangkat malam mungkin jalanan lumayan sepi dan lancar. Di tengah-tengah perjalanan kita beristirahat dua kali. Yang pertama yaitu di Rest Area, Caruban. Disana aku tak ikut beristirahat karena pada waktu itu aku mual. Yang kedua yaitu di pom bensin dan aku bisa tidur nyenyak disana. Kita sampai di rumah nenek,tepatnya di kabupaten Boyolali pada pukul 08.00. Sampai disana aku mandi dan pada sore harinya seluruh saudaraku datang.

Ketika hari lebaran, aku dan keluargaku Sholat Ied bersama di lapangan yang ada di Boyolali. Selesai sholat ied kami kembali ke rumah dan membagikan angpau. Kemudian kami makan opor ayam bersama. Setelah makan,kami bersiap-siap kembali untuk besilaturahim ke rumah saudara-saudara yang bertempat tinggal tidak jauh dari tempat tinggal nenekku. Pada saat itu aku merasa kurang enak badan. Tenggorokanku sakit, agak pusing,dan flu. Aku pikir mungkin itu cuman sakit biasa. Setelah selesai bersilaturahim, kami kembali ke rumah nenek dan aku beristirahat di kamar dan berdo’a semoga sakitku hilang. Sorenya aku,adikku, dan kedua orang tuaku berangkat ke Solo untuk bertemu dengan keluarga besar dari papaku. Kita sampai disana menjelang maghrib. Kami berbincang-bincang dan tertawa bersama, foto bersama, dan membuat video sebagai kenang-kenangan. Satu persatu anggota keluarga diwawancarai dan diminta memberikan kesan dan pesan. Saya kembali ke rumah pada pukul 22.00 malam.

Keesokan harinya aku dan keluarga besarku beriat pergi ke salah satu tempat pariwisata yaitu Tlatar untuk merayakan ulang tahun salah satu saudara sepupuku yang masih kecil. Disana, aku dan saudara-saudaraku berfoto bersama. Selesa makan, Irma memintaku untuk ikut berenang. Pada waktu itu sakit saya sudah mulai parah. Karena dia memaksa, akhirnya aku ikut berenang. Udara pada siang itu udara sangat dingin. Dan air di kolam renang itu sedingin es. Aku hanya memasukkan kakiku, namun tiba-tiba David mendorongku hingga aku tercebur. Terlanjur basah, akhirnya menikmatinya sambil bercanda dengan saudara-saudaraku. Setelah selesai berenang, kami pulang ke rumah nenek. Malamnya aku merasa badanku mulai panas dan mama menyadari hal itu. Mama memberikanku obat dan menceramahiku. Ya, seandainya aku tidak ikut berenang, mungkin tak akan separah ini. Eky pada waktu itu mendatangiku. Dia mengajakku untuk pergi ke wisata gunung merapi yang bernama Keteb. Aku ingin kesana karena aku sangat suka pemandangan di pegunugan. Aku bilang pikir-pikir dulu karena belum tentu saya dibolehin. Malam itu saya berharap semoga besok aku sudah sehat dan bisa pergi ke Keteb.

Besoknya, aku sedikit merasa enakan. Badanku juga gak sepanas kemarin. Aku membuka hp dan melihat ada beberapa sms dari Eky. Dia menanyakan apa hari ini jadi atau tidak. Aku bilang jadi tapi dia harus membantuku izin ke orang tuaku. Akhirnya jam 10.00 dia datang ke rumah dan meminta izin ke mama untuk mengajakku jalan-jalan. Akhirnya mama memperbolehkan namun hanya sebentar saja karena tubuhku masih telalu lemah. Akhirnya kita berangkat ke Keteb. Dalam perjalan, aku merasa kedinginan padahal cuaca pada saat itu cerah sekali. Namun setelah melihat pemandangan di sekitar jalan yang kami lewati, rasa dingin itu perlahan-lahan hilang. Pada waktu itu pun aku melihat banyak sekali anak pacaran, yang sebenarnya membuat saya iri,,hahaha. Mungkin orang lain melihat kami seperti sepasang kekasih, padahal kami saudara sepupu. Sesampainya disana, banyak sekali mobil parkir di kanan kiri jalan yang menanjak itu. Eky memarkirkan motornya di dalam. Kami membeli tiket masuk sebesar 17.500. Mungkin  karena hari libur. Namun ketika aku ingin membayarnya sendiri-sendiri, dia malah memintaku untuk menyimpan uangku. Pada akhirnya dia yang membayar biaya masuknya.

Di dalam, kami memasuki museum dan keluar kembali untuk membeli minuman. Itupun dia memintaku untuk menyimpan uangku lagi. Rasanya benar-benar seperti anak pacaran kalau seperti ini. Hahaha. Sebenarnya pada saat itu kami berniat foto-foto sebentar, namun sayangnya bateraiku pada saat itu habis dan baterai punyanya juga. Setelah lama disana aku minta untuk pulang karena takut nantinya dimarahin mama. Karena saya ingin makan bakso, akhirnya kita membeli bakso. Pada saat itu saya ingin memesan semangkuk bakso dan es teh. Namun Eky tak memperbolehkan saya karena saya masih sakit dan pada akhirnya saya pesan teh hangat.

 Ketika pesanan kami sudah sampai, saya tak sabar untuk menyantapnya. Karena saya terbiasa makan bakso dengan sambal,akhirnya saya menuangkan sesendok sambal ke mangkuk bakso saya. Eky melarang saya pakai sambal, karena lagi-lagi dia ingat bahwa aku sakit batuk. Yah, memang pada waktu itu aku sakit flu,batuk,radang,dan panas. Tapi karena aku memaksa akhirnya dia dengan memperbolehkan. Namun ketika aku memakan bakso itu, tiba-tiba aku batuk-batuk dan tak berhenti-berhenti. Eky kasihan melihatku dan berusaha menenangkanku. Air mataku mulai keluar, buka karea sedih, tapi karena aku pada saat itu tersedak dan pedasnya itu lho. Orang-orang di sekitarku mulai memandangiku dengan tatapan yag kasihan, mungkin. Aku merasa seperti anak yang sakit-sakitan pada saat itu. Ada juga seorang bapak yang menanyakan ke Eky aku sakit apa. Akhirnya ketika batukku mulai mendingan,aku berusaha memakan baksoku tanpa kuah. Setelah selesai, akhirnya kita pulang ke rumah dan keesokan harinya aku kembali ke Surabaya. Dari sini aku mengerti bahwa kesehatan itu amatlah penting bagi tubuh kita. Kita harus menjaga kesehatan kita sebagaimana mestinya. Kita juga harus mau mendengarkan nasihat dan masukan dari orang lain, tidak boleh egois, ceroboh,dan seenaknya sendiri padahal sebenarnya kita tau apa akibat dari perbuatan kita itu.

TAMAT