welcome to Rafika's world :). semua yang ada disini asli berasal dari akal fikiran saya :P #alay. semoga dapat menghibur ^^

Kamis, 13 Februari 2014

mengenalmu (eps. 10)

“Sudahlah kamu pulang sama aku aja,sudah sore soalnya! Cewek gak bagus pulang sendirian, bahaya” tegasnya lalu menoleh ke arahku sambil membalikkan badannya dan berhenti. Otomatis aku ikut menghrntikan langkahku.
“maksa nih ceritanya?” tanyaku sambil kembali melangkahkan kakiku untuk melewatinya, namun ketika aku tepat berada di sampingnya, Candra langsung menggenggam lenganku dengan erat. Aku berusaha melepaskan tnganku namun tak bisa. Genggamannya erat sekali, sampai membuat tanganku sakit.
“lepasin tanganku Ndra, sakit” teriakku.
“nggak,sebelum kamu kasih tau aku apa alasanmu ngehindarin aku. Aku salah apa sama kamu Nin?”tanyanya sambil menatapku dengan tatapan tadi malam.
“aku nggak lagi menghindar dari kamu Candra, tolong jangan salah faham. Aku gini juga demi kita” kataku, namun dalam sekejap aku menyadari ada yang salah dengan kata-kata terakhirku. Aku langsung menatap wajahnya dan melihat ekspresi kagetnya ketika mendengar kata-kata terakhirku. Ketika tersadar aku juga ikut menatapnya, dia langsung memalingkan wajahnya dan tersenyum kecut.
“kamu bilang semua ini demi kita?kamu menjauhiku juga demi kita?” tanyanya dengan nada bicara yang pelan namun menegaskan kalimat “demi kita”.
“maaf, bukan gitu maksudku, maksudku itu...”
“cukup Nin, aku tau maksudmu. Maksudmu kita sudah putus kan, untuk apa pulang bareng, ngapain aja bareng, iya kan? Yasudah aku pulang, maaf udah ganggu hidup kamu” katanya sambil beranjak. Aku haya bisa terdiam sambil menatap punggungnya yang semakin lama semakin hilang di tengah sinar senja sambil meratapi kesalahan kata-kataku.
Setelah sekian lama aku berdiam diri di tengah lapangan dan di bawah terpaan sinar matahari senja, akhiirnya akupun memutuskan beranjak dari tempat itu. Lorong-lorong kelas yang lumayan gelap dan minimnya pencahayaan membuatku mengambil langkah seribu. Aku mulai memperlambat langkahku ketika menemukan seorang cowok tidur di bangku taman depan sekolah.
“Siapa sih jam segini kok belum pulang aja” batinku, namun pikiranku yang sudah negative di awal membuatku enggan untuk mendekatinya dan memutuskan untuk buru-buru ke halte menunggu bus atau angkot yang searah dengan rumahku.

Sesampainya di rumah, aku memutuskan tidur untuk yang kesekian kalinya. Entah kenapa aku merasa sangat lelah,baik fisik maupun batin. Belum selesai masalah yang satu,datang lagi masalah yang lain. Candra dan Danny sama-sama penting bagiku. Tapi aku tau, aku harus memilih salah satu diantara mereka berdua, tapi siapa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar